“`html
Pendamping Desa – Setelah menemani percakapan global selama lebih dari dua dekade, tepatnya 22 tahun, Skype akan secara resmi mengakhiri layanannya pada 5 Mei 2025. Microsoft, perusahaan di balik platform panggilan video yang ikonik ini, memutuskan untuk menghentikan operasional Skype dan mengarahkan para penggunanya untuk beralih ke Microsoft Teams, solusi komunikasi modern yang juga dikembangkan oleh mereka.
Ketika membuka halaman resmi Skype di https://www.skype.com/en/, pengunjung tidak lagi disambut dengan opsi untuk mengunduh aplikasi atau informasi mengenai fitur-fitur unggulan Skype seperti dulu. Sebaliknya, situs web tersebut kini difokuskan untuk memfasilitasi transisi ke Teams, sebuah platform komunikasi yang digambarkan sebagai lebih komprehensif, mutakhir, dan terintegrasi.
Microsoft Teams, seperti pendahulunya Skype, menawarkan kemampuan panggilan video, obrolan teks, dan berbagi berkas. Akan tetapi, dengan pendekatan yang lebih terpusat untuk memenuhi kebutuhan profesional dan kolaborasi tim, Teams menjadi prioritas utama Microsoft dalam lanskap komunikasi digital kontemporer.
Selain menganjurkan perpindahan, Microsoft juga memberikan kesempatan kepada pengguna Skype untuk membuat cadangan data mereka. Perusahaan menyatakan bahwa proses pencadangan ini dapat dilakukan hingga Januari 2026, setelah periode tersebut, semua data pengguna akan dihapus secara permanen.
Menurut pemantauan KompasTekno pada saat berita ini diterbitkan, aplikasi Skype masih tersedia di Play Store (Android) dan App Store (iOS). Namun, pengguna yang berupaya menginstalnya tidak akan dapat lagi menggunakannya seperti biasanya, melainkan akan diarahkan untuk menggunakan Teams.
Bagi pengguna Skype yang berlangganan layanan berbayar dan mereka yang masih memiliki saldo Kredit Skype, Microsoft menjamin bahwa fitur-fitur seperti saldo virtual atau Skype Dial Pad masih akan dapat diakses untuk sementara waktu melalui portal web Skype dan Teams.
Baca juga: WhatsApp Rilis Fitur Filter dan Background untuk Video Call WA, Mirip Zoom
Dari Pelopor Komunikasi ke Senja Kala
Skype lebih dari sekadar sebuah aplikasi. Diluncurkan pada tahun 2003, platform ini memelopori layanan voice over IP (VoIP) yang memungkinkan pengguna melakukan panggilan suara dan video secara gratis hanya dengan bermodalkan koneksi internet.
Di masa jayanya, Skype merevolusi cara kita berkomunikasi, mengubah panggilan lintas batas negara yang sebelumnya mahal menjadi terjangkau, bahkan tanpa biaya.
Aplikasi ini pernah menjadi andalan bagi pelajar, pekerja migran, dan pebisnis internasional yang ingin menekan pengeluaran untuk komunikasi. Dengan kualitas audio yang cukup baik pada zamannya dan fitur-fitur seperti video call, chat, dan panggilan grup, Skype berkembang pesat dan meraih tempat istimewa di hati banyak penggunanya.
Tak heran jika pada tahun 2011, Microsoft mengakuisisi Skype dengan nilai yang sangat besar, yaitu 8,5 miliar dollar AS atau setara dengan sekitar Rp 70 triliun pada saat itu. Ketika diakuisisi, Skype memiliki sekitar 150 juta pengguna aktif setiap bulan. Microsoft kemudian mengintegrasikan Skype ke dalam berbagai layanannya, termasuk Outlook dan Xbox.
Namun, seiring berjalannya waktu, popularitas Skype mulai menurun. Munculnya berbagai pesaing, seperti Zoom, WhatsApp, Google Meet, dan Discord, menyebabkan dominasi Skype memudar.
Pandemi, yang seharusnya menjadi momentum kebangkitan bagi layanan video call, justru dimanfaatkan dengan lebih efektif oleh platform lain, termasuk Teams yang notabene juga milik Microsoft.
Baca juga: Pengertian VoIP serta Penjelasan Fungsi, Cara Kerja, Kelebihan, dan Contohnya
Penutupan Demi Efisiensi
Keputusan Microsoft untuk menutup Skype bukan tanpa alasan yang kuat. Perusahaan menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya penyederhanaan portofolio layanan komunikasi mereka.
Dengan berfokus pada satu platform utama, yaitu Teams, Microsoft berharap dapat memberikan pengalaman komunikasi yang lebih terpadu dan efisien, baik bagi pengguna individu maupun perusahaan.
Saat ini, pengguna Skype yang ingin tetap menikmati layanan video call gratis dapat melakukannya melalui Teams. Pengguna cukup memasukkan detail akun Skype mereka ke dalam aplikasi Teams, dan mereka dapat melanjutkan percakapan dengan rekan, teman, atau keluarga seperti sebelumnya.
Namun, bagi sebagian besar orang, penutupan Skype lebih dari sekadar hilangnya sebuah aplikasi. Ini menandai berakhirnya sebuah era, era di mana panggilan video terasa luar biasa, ketika Skype menjadi jembatan yang menghubungkan negara-negara, dan ketika suara orang-orang terkasih dari kejauhan dapat terdengar melalui layar hanya dengan koneksi internet.
Kini, saat Skype secara resmi mengakhiri perjalanan panjangnya, sudah sepantasnya kita mengucapkan: selamat jalan, dan terima kasih, Skype. Terima kasih telah menjadi bagian penting dari sejarah komunikasi digital global.
Baca juga: Turkiye Blokir Discord, Ini Sebabnya
“`