Era layanan telekomunikasi Skype secara resmi berakhir. Microsoft menutup platform yang pernah menjadi ikon ini mulai Senin, 5 Mei. Setelah beroperasi selama 23 tahun, layanan panggilan video ini dipensiunkan.
Dalam pengumuman resminya, Microsoft menjelaskan bahwa keputusan untuk mengakhiri Skype diambil sebagai bagian dari strategi untuk lebih memusatkan inovasi pada Microsoft Teams. Pengguna Skype secara bertahap akan beralih ke Teams, yang menawarkan fungsionalitas serupa namun dengan kemampuan yang diperluas. Teams mampu menampung panggilan grup hingga 10.000 peserta, menghadirkan keamanan yang lebih canggih, dan terintegrasi dengan beragam aplikasi produktivitas seperti Office 365, Trello, dan SharePoint.
Proses transisi ke Microsoft Teams akan berlangsung secara otomatis. Pengguna hanya perlu melakukan login ke Microsoft Teams menggunakan kredensial akun Skype yang sudah ada, dan semua riwayat percakapan serta daftar kontak akan secara langsung tersedia di aplikasi yang baru.
Sebelumnya, Microsoft telah mengumumkan bahwa pengguna masih dapat memanfaatkan kredit Skype yang tersisa hingga tanggal 3 April 2025. Semua langganan Skype juga akan berakhir pada tanggal yang sama. Kredit yang belum terpakai dapat tetap digunakan melalui portal web atau melalui dial pad yang tersedia di dalam aplikasi Teams.
Bagi pengguna yang ingin menyimpan data mereka, Microsoft menyediakan opsi untuk mengekspor informasi pribadi. Berkas seperti riwayat obrolan, pesan teks, dan daftar kontak dapat diunduh melalui portal ekspor data yang terletak di pengaturan akun Skype.
Berikut langkah-langkah untuk mengekspor data dari Skype:
- Login ke akun Skype Anda.
- Klik ikon tiga titik yang terletak di sudut kiri atas layar.
- Pilih menu Pengaturan.
- Navigasi ke bagian Akun & Profil, lalu masuk ke halaman Akun Anda.
- Pilih jenis data yang ingin diekspor: kontak, ID penelepon, atau file dan riwayat obrolan.
- Klik tombol Kirim Permintaan.
- Setelah proses ekspor selesai, unduh berkas yang berisi data Anda melalui portal yang disediakan.
Skype pertama kali diperkenalkan kepada publik pada tahun 2003 dan dengan cepat menjadi pionir dalam bidang layanan komunikasi berbasis internet. Microsoft mengakuisisi Skype pada tahun 2011 dan sejak saat itu, aplikasi ini telah mengalami berbagai pembaruan dan penyempurnaan. Namun, seiring waktu, Skype mulai tergeser oleh platform lain yang menawarkan kinerja dan integrasi yang lebih unggul.
Sejak kemunculan platform pesaing seperti Zoom, FaceTime, dan berbagai aplikasi perpesanan lainnya, Skype mulai kehilangan pangsa pasarnya. Penurunan popularitasnya semakin terasa setelah pandemi COVID-19, ketika Zoom dan Microsoft Teams menjadi pilihan utama untuk komunikasi daring dan kolaborasi jarak jauh.