Pendamping Desa – Hari yang ditunggu akhirnya tiba! Setelah satu bulan penuh menahan lapar, haus, serta mengendalikan hawa nafsu, kini umat Islam bersiap menyambut Idul Fitri, hari kemenangan yang penuh berkah. Salah satu hal yang selalu dinantikan saat menyambut Lebaran adalah takbiran, yaitu mengumandangkan lafadz takbir sebagai bentuk pengagungan kepada Allah.
Gema takbir berkumandang dari masjid-masjid, musala, hingga rumah-rumah. Di berbagai daerah, suasana malam takbiran semakin meriah dengan pawai obor, iringan bedug yang bertalu-talu, hingga masyarakat yang turun ke jalan untuk ikut serta dalam takbir keliling. Anak-anak hingga orang dewasa menyambut hari kemenangan dengan penuh suka cita.
Tapi, tahukah kamu bahwa takbir Idul Fitri memiliki lafadz khusus dan waktu-waktu utama untuk dibaca? Yuk simak lafadz takbir Idul Fitri panjang serta kapan waktu terbaik untuk mengucapkannya berikut ini! Lalu, apa saja sunnah yang bisa kamu lakukan saat Idul Fitri?
Lafadz Takbiran Idul Fitri
1. Lafadz Takbiran Idul Fitri Sesuai Sunnah
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ
“Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. La ilaha illallahu wallahu akbar. Allahu akbar wa lillahil hamdu.”
Artinya: “Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar. Segala puji bagi-Nya,”
2. Teks Takbiran Idul Fitri Singkat
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا ، وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً
“Allāhu akbar kabīrā, walhamdu lillāhi katsīrā, wa subhānallāhi bukratan wa ashīlā”
Artinya: “Allah Maha besar dengan segala kebesaran. Segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya. Dan maha suci Allah sepanjang pagi dan sore,”
3. Teks Takbiran Idul Fitri Lengkap
اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَر اَللَّهُ اَكْبَرْ ـ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ ـ اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ
اَللَّهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً ـ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَلاَنَعْبُدُ اَلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْـدَهُ وَنَصَرَعَبِدَهُ وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ . اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ
“Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar. Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar walillaahil hamd.
Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa wasubhaanallaahi bukrataw wa ashillaa.
Laa ilaaha illallallahu walaa na’budu illaa iyyaahu Mukhlishiina lahuddiin Walau karihal kaafiruun Walau karihal munafiqun Walau karihal musyriku
Laa ilaaha illallaahu wahdah, shadaqa wa’dah, wanashara ‘abdah, wa a’azza jundah, wahazamal ahzaaba wahdah. Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar walillaahil hamd.”
Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah dan Allah Maha Besar.
Allah Maha Besar dan segala puji hanya bagi Allah
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Allah maha besar dengan segala kebesaran. Segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya. Dan maha suci Allah sepanjang pagi dan sore.
Tiada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan agama Islam meskipun orang kafir, munafiq dan musyrik membencinya.
Tiada Tuhan selain Allah dengan ke Esaan-Nya. Dia menepati janji, menolong hamba dan memuliakan bala tentara-Nya serta melarikan musuh dengan ke Esaan-Nya. Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar. Allah maha besar dan segala puji bagi Allah,”