Google Perketat Keamanan Android: HP Curian Jadi Sulit Dijual!

Oleh

PendampingDesa

Pendamping Desa – Google meningkatkan pertahanan keamanan pada sistem operasi Android. Inisiatif ini bertujuan membuat ponsel pintar curian menjadi jauh lebih tidak berguna dan mempersulit proses penjualan kembali.

Fitur peningkatan keamanan ini diumumkan secara resmi dalam acara The Android Show: I/O Edition, yang diselenggarakan pada hari Selasa, 14 Mei 2025, menurut waktu Amerika Serikat.

Dalam konteks ini, Google memperkuat fitur Perlindungan Reset Pabrik (Factory Reset Protection/FRP) dengan menerapkan mekanisme yang lebih canggih. Mekanisme baru ini secara otomatis akan mengunci ponsel jika sistem mendeteksi adanya percobaan pengaturan ulang perangkat yang tidak sah.

Secara sederhana, begini penjelasannya. Para pencuri seringkali mencoba melakukan factory reset pada perangkat curian dengan harapan dapat menggunakannya kembali atau menjualnya. Proses ini sebenarnya cukup rumit, dan Google telah melakukan berbagai upaya untuk memberikan perlindungan.

Baca juga: Celah Keamanan Internet yang Eksis 23 Tahun Akhirnya Ditutup

Namun, seringkali pelaku pencurian berhasil menemukan cara untuk melewati proteksi dan melakukan factory reset pada ponsel. Di sinilah peran penting fitur keamanan baru dari Google.

Ketika ponsel hasil curian dicoba diaktifkan kembali setelah proses factory reset, sistem keamanan terbaru dari Google ini akan mewajibkan pengguna untuk melakukan verifikasi kepemilikan yang sah.

Verifikasi ini dapat dilakukan dengan cara masuk (login) ke akun Google yang sebelumnya terhubung dengan ponsel Android tersebut, atau dengan memasukkan PIN, kata sandi (password), atau pola kunci layar yang sebelumnya digunakan.

Jika pengguna gagal melewati proses verifikasi ini, sistem akan mengunci perangkat secara permanen, sehingga ponsel tersebut tidak dapat digunakan sama sekali.

“Perangkat ini telah diatur ulang, tetapi autentikasi gagal selama proses penyiapan. Untuk menggunakan perangkat ini, lakukan pengaturan ulang lagi dan masukkan kunci layar perangkat sebelumnya atau kredensial Akun Google,” bunyi pesan dialog baru yang diperkenalkan oleh Google.

Peningkatan ini merupakan kelanjutan dari langkah-langkah perlindungan yang sebelumnya telah diperkenalkan di Android 15, termasuk pemblokiran penambahan akun Google baru dan instalasi aplikasi sebelum verifikasi kepemilikan.

Sistem perlindungan ini akan terus aktif dan berlaku sampai pengguna berhasil memverifikasi kepemilikan perangkat secara sah.

FRP sendiri telah menjadi bagian integral dari ekosistem Android sebagai upaya pencegahan pencurian, dengan cara mengunci perangkat setelah dilakukan reset pabrik melalui recovery mode atau melalui fitur Find My Device.

Baca juga: Kenapa Celah Keamanan Disebut Bug atau Kutu? Begini Penjelasannya

Meskipun demikian, sistem keamanan yang ada masih memiliki celah yang kerap dieksploitasi oleh para pelaku kejahatan untuk menghindari proses verifikasi kepemilikan.

“Kami akan semakin memperketat (fitur) Factory Reset yang akan secara efektif membatasi semua fungsi pada perangkat yang direset tanpa adanya izin dari pemilik yang sah,” jelas Google dalam acara The Android Show: I/O Edition, seperti yang dilaporkan oleh KompasTekno yang mengutip dari Android Authority, pada hari Rabu, 14 Mei 2025.

Peningkatan keamanan pada FRP ini diperkirakan akan mulai diluncurkan secara bertahap pada akhir tahun ini, kemungkinan sebagai bagian dari pembaruan besar Android 16.

Share:

[addtoany]