Demokratisasi AI: Inovasi Teknologi untuk Kehidupan Sehari-hari

Oleh

PendampingDesa

Oleh: Harry Lee, President Samsung Electronics Indonesia

PERHATIKAN sekeliling Anda. Bayangkan betapa mudahnya mencari informasi hanya dengan sentuhan jari, mengelilingi objek dalam sebuah foto di layar ponsel Anda. Atau, bayangkan betapa ringkasnya menghilangkan elemen yang tidak diinginkan dari kenangan liburan Anda hanya dengan beberapa ketukan.

Dunia yang tadinya hanya ada dalam imajinasi kini telah menjadi kenyataan, berkat pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang kini hadir dalam perangkat yang selalu kita bawa.

Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah menyaksikan evolusi AI yang menakjubkan di ranah smartphone. Teknologi ini tidak lagi terbatas pada laboratorium penelitian atau perusahaan teknologi raksasa. AI kini menjadi bagian integral dari kehidupan jutaan orang, memberdayakan mereka untuk bekerja lebih efisien, berkreasi tanpa batas, dan berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka dengan lebih mudah.

Baca juga: Bos Samsung: 75 Persen Pengguna Flagship Samsung di Asia Tenggara Pakai Galaxy AI

Di Samsung, kami telah menjadi saksi langsung dari transformasi yang luar biasa ini. Peluncuran fitur Circle to Search with Google pada Galaxy S24 Series telah membangkitkan antusiasme yang luar biasa di kalangan pengguna. Cukup dengan melingkari objek apa pun di layar, pengguna dapat langsung mengakses informasi relevan dalam sekejap.

Dalam beberapa bulan pertama saja, fitur revolusioner ini telah digunakan oleh 92 persen pengguna. Lebih dari sekadar angka, statistik ini membuktikan bahwa masyarakat modern mendambakan teknologi yang intuitif, responsif, dan relevan dengan kebutuhan mereka sehari-hari.

Namun, kami menyadari bahwa akses terhadap inovasi semacam itu belum merata. Sebelumnya, fitur-fitur AI canggih sering kali eksklusif untuk perangkat premium dengan harga yang tidak terjangkau bagi semua orang. Kami bertekad untuk mengubah paradigma ini.

Melalui lini Galaxy A Series terbaru kami—Galaxy A56 5G, A36 5G, dan A26 5G—kami berkomitmen untuk membawa teknologi AI ke tangan lebih banyak orang.

Tujuan kami lebih dari sekadar meningkatkan angka penjualan. Kami ingin menjembatani kesenjangan digital dan membuka peluang yang lebih luas bagi semua orang.

Generasi muda, khususnya Gen Z, memainkan peran penting dalam mendorong adopsi teknologi AI secara luas.

Di dunia smartphone, AI telah berkembang melampaui sekadar alat produktivitas. Kini, AI menjadi katalisator kreativitas, terutama bagi generasi muda yang sangat aktif di media sosial.

Melalui fitur-fitur inovatif seperti Best Face, Auto Trim, dan Object Eraser yang kini tersedia di Galaxy A Series, kami menyediakan solusi cerdas yang memungkinkan pengguna untuk mengekspresikan diri dengan lebih mudah dan cepat, tanpa perlu mengandalkan perangkat lunak tambahan yang rumit.

Ini adalah demonstrasi nyata bagaimana teknologi kami mendukung gaya hidup digital yang serba cepat dan ekspresif.

Namun, inovasi yang sesungguhnya tidak hanya berfokus pada fitur-fitur baru. Bagi kami, inovasi sejati adalah tentang memahami kebutuhan mendalam pengguna.

Upaya riset dan pengembangan AI kami berpusat pada peningkatan pengalaman sehari-hari: bagaimana teknologi dapat menyederhanakan multi-tasking, mengoptimalkan masa pakai baterai, dan meningkatkan kenyamanan bermain game serta produktivitas.

Kami juga menyadari pentingnya pendekatan yang berfokus pada kebutuhan lokal. Di Indonesia, kami terus berupaya meningkatkan kandungan lokal dalam produk kami.

Baca juga: Kemenperin Puji Samsung Patuhi TKDN, Sindir Apple?

Bukan hanya karena regulasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang mewajibkan minimal 35 persen untuk perangkat 4G dan 5G—tetapi karena kami percaya bahwa teknologi harus menjadi penggerak utama kemandirian industri nasional.

Saat ini, Galaxy A26 5G mencapai TKDN 40,3 persen. Galaxy A56 dan A36 5G masing-masing mencapai 39,6 persen. Ini bukan sekadar upaya untuk memenuhi peraturan, tetapi juga merupakan langkah konkret untuk memperkuat ekosistem teknologi Indonesia.

Sejak tahun 2015, pabrik Samsung di Cikarang telah menjadi bukti nyata komitmen kami. Selain menciptakan lapangan kerja, pabrik ini mempercepat distribusi produk ke seluruh Indonesia, mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar negeri.

Keberadaan Samsung Research Institute Indonesia (SRIN) juga menjadi pusat inovasi bagi talenta-talenta muda yang mengembangkan aplikasi lokal seperti Samsung Gift Indonesia (SGI), aplikasi yang menyediakan berbagai free-gift bagi pengguna Samsung dan telah diunduh lebih dari 100 juta kali.

AI bukan lagi teknologi eksklusif yang hanya dapat diakses oleh segelintir orang. AI adalah alat yang dirancang untuk membuat hidup lebih mudah, lebih menyenangkan, dan lebih produktif bagi semua orang.

Kami percaya bahwa ketika teknologi dikembangkan dengan pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan pengguna, ia dapat menjadi kekuatan transformatif yang menjangkau semua lapisan masyarakat—bukan hanya sebagian saja, tetapi untuk semua.

Share:

[addtoany]