Home » Berita » Cara Menghitung Indeks Desa Membangun (IDM) Tahun 2025: Panduan Permendes Nomor 9 Tahun 2024.

Cara Menghitung Indeks Desa Membangun (IDM) Tahun 2025: Panduan Permendes Nomor 9 Tahun 2024.

Oleh

PendampingDesa

Cara Menghitung Indeks Desa Membangun (IDM) Tahun 2025

Pendamping Desa – Indeks Desa Membangun (IDM) telah menjadi tolok ukur penting dalam mengukur kemajuan dan potensi desa-desa di seluruh Indonesia. Di tahun 2025, perhitungan IDM akan kembali dilakukan untuk memetakan kondisi terkini desa dan menjadi dasar perencanaan pembangunan yang lebih tepat sasaran. Memahami cara menghitung Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2025 adalah kunci bagi pemerintah desa, pendamping desa, dan pihak terkait lainnya untuk berpartisipasi aktif dalam proses pengumpulan data dan interpretasi hasil IDM.

Artikel ini hadir sebagai panduan lengkap dan mudah dipahami mengenai cara menghitung IDM tahun 2025. Kami akan menguraikan langkah-langkah perhitungan IDM secara sistematis, mulai dari persiapan data hingga interpretasi hasil akhir. Dengan panduan ini, diharapkan proses perhitungan IDM di desa Anda dapat berjalan lancar dan menghasilkan data yang akurat, sehingga dapat menjadi landasan kuat untuk kemajuan desa.

Memahami Struktur dan Dimensi Indeks Desa Membangun (IDM)

Sebelum melangkah ke perhitungan, penting untuk memahami struktur dasar IDM. IDM mengukur tingkat kemajuan desa berdasarkan tiga dimensi utama, yang kemudian dipecah menjadi indeks komposit, dan indikator. Tiga dimensi tersebut adalah:

  1. Dimensi Ketahanan Sosial: Mengukur aspek sosial budaya, modal sosial, dan kualitas hidup masyarakat desa. Indeks kompositnya meliputi:

    • Indeks Modal Sosial: Mengukur tingkat kegotongroyongan, partisipasi masyarakat, dan kepercayaan sosial.
    • Indeks Permukiman: Mengukur akses terhadap layanan pendidikan, kesehatan, perumahan layak, dan sanitasi.
  2. Dimensi Ketahanan Ekonomi: Mengukur potensi dan kinerja ekonomi desa, serta tingkat kesejahteraan masyarakat. Indeks kompositnya meliputi:

    • Indeks Ekonomi: Mengukur keragaman mata pencaharian, akses terhadap pusat perdagangan, dan perkembangan usaha ekonomi desa.
    • Indeks Produktivitas: Mengukur produktivitas pertanian, perikanan, dan sektor ekonomi lainnya di desa.
  3. Dimensi Ketahanan Lingkungan: Mengukur kualitas lingkungan hidup dan potensi sumber daya alam desa yang berkelanjutan. Indeks kompositnya meliputi:

    • Indeks Ekologi: Mengukur kualitas lingkungan hidup, pengelolaan sumber daya alam, dan mitigasi risiko bencana.

Setiap indeks komposit diukur melalui berbagai indikator yang lebih spesifik dan terukur. Indikator-indikator ini yang akan menjadi dasar pengumpulan data di tingkat desa.

Baca Juga  Pengumuman Rekrutmen BPJS Kesehatan 2025 Ini Syarat dan Link Pendaftaran

Langkah-Langkah Menghitung Indeks Desa Membangun (IDM) Tahun 2025

Secara garis besar, cara menghitung IDM tahun 2025 melibatkan beberapa langkah utama:

  1. Persiapan dan Pembentukan Tim Pendata Desa: Pemerintah desa membentuk tim pendata yang terdiri dari perangkat desa, tokoh masyarakat, dan unsur masyarakat lainnya. Tim ini akan bertanggung jawab dalam pengumpulan data IDM di tingkat desa. Persiapan meliputi pemahaman instrumen pendataan IDM tahun 2025 dan pelatihan bagi tim pendata.

  2. Pengumpulan Data Indikator IDM: Tim pendata desa turun langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber, seperti:

    • Data Sekunder: Data yang sudah tersedia di desa, seperti data profil desa, data kependudukan, data potensi desa, dan data program pembangunan desa.
    • Data Primer: Data yang dikumpulkan langsung melalui observasi lapangan, wawancara dengan perangkat desa, tokoh masyarakat, dan perwakilan kelompok masyarakat. Instrumen pendataan IDM tahun 2025 akan menyediakan daftar indikator dan panduan pengumpulan data yang terstruktur.
  3. Pengolahan dan Verifikasi Data Desa: Data yang terkumpul kemudian diolah dan diverifikasi oleh tim pendata desa. Proses ini meliputi:

    • Entri Data: Memasukkan data yang terkumpul ke dalam aplikasi atau sistem pengolahan data IDM yang disediakan.
    • Validasi Data: Memastikan data yang dimasukkan lengkap, akurat, dan konsisten.
    • Verifikasi Lapangan: Jika diperlukan, tim pendata desa melakukan verifikasi lapangan untuk memastikan kebenaran data yang meragukan.
  4. Perhitungan Skor Indikator, Indeks Komposit, dan IDM: Setelah data terverifikasi, sistem akan secara otomatis menghitung skor indikator, indeks komposit (Indeks Modal Sosial, Indeks Permukiman, Indeks Ekonomi, Indeks Produktivitas, Indeks Ekologi), dan Indeks Desa Membangun (IDM) secara keseluruhan. Metode perhitungan dan pembobotan indikator akan diatur dalam pedoman teknis IDM tahun 2025.

  5. Interpretasi dan Pemanfaatan Hasil IDM: Hasil perhitungan IDM akan menghasilkan status kemajuan desa (Desa Mandiri, Desa Maju, Desa Berkembang, Desa Tertinggal, atau Desa Sangat Tertinggal). Pemerintah desa, pendamping desa, dan pemerintah daerah kemudian melakukan interpretasi hasil IDM untuk:

    • Mengidentifikasi Potensi dan Masalah Desa: Mengetahui kekuatan dan kelemahan desa di berbagai dimensi pembangunan.
    • Menetapkan Prioritas Pembangunan Desa: Menentukan program dan kegiatan pembangunan yang paling mendesak dan efektif untuk meningkatkan status IDM desa.
    • Menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes): Memasukkan hasil IDM sebagai dasar penyusunan RPJMDes yang lebih realistis dan terukur.
    • Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Desa: Menggunakan IDM sebagai alat untuk memantau dan mengevaluasi kemajuan pembangunan desa dari tahun ke tahun.
Baca Juga  Aplikasi Jaga Desa: Inovasi Teknologi untuk Masyarakat Desa Oleh Mendes PDTT

Pentingnya Perhitungan IDM yang Akurat dan Partisipatif

Perhitungan IDM yang akurat dan partisipatif sangat penting karena:

  • Dasar Perencanaan Pembangunan yang Tepat Sasaran: Data IDM yang akurat akan menghasilkan perencanaan pembangunan desa yang sesuai dengan kebutuhan riil dan potensi desa.
  • Alokasi Sumber Daya yang Efektif: Hasil IDM dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam alokasi anggaran dan sumber daya pembangunan ke desa-desa yang membutuhkan.
  • Pengukuran Keberhasilan Pembangunan Desa: IDM menjadi alat untuk mengukur dan memantau keberhasilan program-program pembangunan desa secara berkelanjutan.
  • Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat Desa: Tujuan akhir dari perhitungan IDM adalah untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat desa secara menyeluruh.

Dengan memahami cara menghitung Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2025 dan berpartisipasi aktif dalam prosesnya, kita dapat bersama-sama mewujudkan desa-desa yang maju, mandiri, dan sejahtera di seluruh Indonesia. Mari kita jadikan IDM sebagai kompas pembangunan desa yang berkelanjutan!

Share: