ByteDance Ekspansi AI & Cloud di Indonesia, Tantang Dominasi Alibaba-Amazon!

Oleh

PendampingDesa

Pendamping Desa JAKARTA — ByteDance, melalui entitas bisnisnya, BytePlus, kini melebarkan sayap layanan komputasi awan (cloud) dan kecerdasan buatan (AI) ke pasar Indonesia. Target utama mereka adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), startup, hingga korporasi besar. Langkah ini menandai persaingan langsung dengan raksasa seperti Alibaba Cloud dan AWS yang telah lebih dulu mengakar di pasar Indonesia.

Leon Chen, Regional Lead BytePlus, menegaskan bahwa selain menawarkan harga layanan yang kompetitif, BytePlus juga berkomitmen untuk menjalin kemitraan strategis dengan pemain lokal di Indonesia guna menghadirkan produk-produk unggulannya.

Dalam kurun waktu 3 hingga 5 tahun mendatang, BytePlus optimis dapat merangkul sekitar 100 mitra lokal. Mitra-mitra ini akan berfungsi sebagai perpanjangan tangan perusahaan, memperluas jangkauan dan penetrasi pasar. Visi jangka panjang BytePlus adalah menjadi pemimpin pasar layanan AI dan cloud di Indonesia, bersaing dengan nama-nama besar seperti AWS, Microsoft, dan Alibaba.

: BytePlus (ByteDance) Investasi Rp168 Miliar, Ekspansi AI dan Cloud ke Pasar RI

“Kami menargetkan untuk menjangkau 100 korporasi atau mitra lokal dalam jangka menengah, karena kami melihat adanya kebutuhan spesifik yang dapat kami penuhi bagi para mitra tersebut,” ujar Leon dalam acara di Jakarta, Kamis (25/4/2025).

Mitra Perusahaan Afiliasi Toto Sugiri (DCII)

Peluncuran resmi layanan teknologi canggih BytePlus di Indonesia menandai babak baru dalam persaingan di sektor ini. Salah satu fitur andalan yang ditawarkan adalah teknologi voice AI berbahasa Indonesia. Teknologi ini dirancang untuk menangkap nuansa ritme dan intonasi khas lokal, memberikan pengalaman pengguna yang lebih alami dan relevan dengan konteks budaya Indonesia.

: : Microsoft Resmi Berinvestasi Rp27 Triliun untuk Cloud dan AI di Indonesia

Sebagai bagian dari strategi ekspansi, BytePlus menggandeng PT Sarana Pactindo, sebuah entitas yang terbentuk melalui merger antara Fortress Data Services (FDS) dan PAC Group sejak Maret 2025, sebagai mitra lokal strategis di Indonesia.

Berdasarkan laporan keuangan PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) pada bulan Maret 2025, FDS tercatat sebagai salah satu perusahaan yang berafiliasi dengan DCII.

: : Perkuat Infrastruktur Cloud, Carsome Gandeng Google Cloud dan Searce

Selain itu, BytePlus telah membangun infrastruktur pusat data (data center) di Jakarta. Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa layanan cloud dan AI yang mereka tawarkan dapat memenuhi kebutuhan teknis serta mematuhi regulasi yang berlaku di pasar Indonesia. Dengan infrastruktur ini, BytePlus bertujuan untuk memberikan performa yang optimal dan latensi yang rendah bagi para pelanggan di Indonesia.

Leon juga menekankan komitmen kuat perusahaan untuk mendukung perkembangan ekosistem digital di Indonesia.

Perusahaan induk TikTok ini juga telah mengalokasikan investasi sebesar US$10 juta yang akan dioptimalkan untuk memperluas jangkauan pasar BytePlus di kawasan Timur Tengah, Eropa, dan Asia Pasifik, termasuk Indonesia.

“Kami telah menginvestasikan US$10 juta untuk mendukung ekspansi ke ekosistem mitra lokal di Indonesia dan menyediakan pelatihan secara gratis,” jelas Leon.  

Krisis Talenta

Sebelumnya, pada tahun 2024, Amazon Web Services (AWS) menyoroti bahwa ketersediaan talenta digital merupakan tantangan signifikan sekaligus tugas utama bagi Indonesia dalam mendorong dan mempercepat transformasi digital menuju ekonomi digital yang maju.

AWS melihat ekonomi digital sebagai dua sisi mata uang, dengan potensi besar di satu sisi, tetapi juga perjalanan panjang yang harus ditempuh. Namun, jika transformasi digital terus dipacu, pertumbuhan ekonomi digital dapat semakin dipercepat.

Anthony Amni, Country Leader AWS Indonesia, menyatakan bahwa pemenuhan kebutuhan talenta digital merupakan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh semua pihak, termasuk perusahaan, untuk mencapai ekonomi digital yang mapan.

Menurutnya, setelah ketersediaan talenta digital terjamin, langkah berikutnya adalah menumbuhkan mentalitas produsen, bukan hanya konsumen. Hal ini penting mengingat populasi Indonesia yang besar, yaitu lebih dari 278 juta jiwa.

Di sisi lain, Anthony menyampaikan bahwa ekonomi digital telah memberikan kontribusi sebesar 4,66% terhadap perekonomian Indonesia pada tahun 2024. Pemerintah juga telah menetapkan target pertumbuhan sebesar 18% dari Produk Domestik Bruto (PDB) di masa depan.

“Akan lebih baik jika semakin banyak entrepreneur yang lahir. Jadi, kita tidak hanya mengonsumsi produk dari luar, tetapi juga mampu memproduksi sendiri,” kata Anthony dalam Group Media Interview, dikutip Minggu (8/9/2024).

Oleh karena itu, Anthony menegaskan bahwa AWS berkomitmen untuk menjadi pilar utama transformasi digital Indonesia melalui dua fokus utama: pengembangan talenta dan inovasi teknologi. Dalam hal pengembangan talenta digital, AWS Indonesia telah melatih lebih dari 800.000 talenta Indonesia dalam keterampilan cloud sejak tahun 2017.

Share:

[addtoany]