Pendamping Desa – bacaan takbir allahu akbar kabiro walhamdulillahi katsiro, mari kita bahas secara mendalam mengenai hukum bacaan takbiran, khususnya lafadz “Allahu Akbar Kabiro walhamdulillahi katsiro,” dalam konteks Idul Fitri.
Takbiran Idul Fitri: Mengagungkan Nama Allah di Hari Kemenangan
Takbiran adalah salah satu sunnah yang sangat dianjurkan pada malam dan hari raya Idul Fitri. Takbir merupakan bentuk pengagungan kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan, terutama nikmat telah menyelesaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Lafadz Takbiran Idul Fitri Pendek
Lafadz takbiran Idul Fitri yang paling utama adalah sebagai berikut:
- Arab:
- اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
- Latin:
- Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar, la ilaha illallahu wallahu akbar, Allahu akbar wa lillahil hamd.
- Artinya:
- “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tidak1 ada tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah.”2
Lafadz Takbiran yang Panjang
Selain lafadz di atas, ada juga lafadz takbiran yang lebih lengkap, yang di dalamnya terdapat kalimat “Allahu Akbar Kabiro walhamdulillahi katsiro wa subhanallah,” yaitu:
- Arab:
- اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ اِلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ اْلاَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
- Latin:
- Allahu akbar kabira, walhamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukratan wa ashila, la ilaha illallahu wa la na’budu illa iyyahu mukhlishina lahud3 dina wa law karihal kafirun, la ilaha illallahu wahdah, shadaqa wa’dah, wa nashara ‘abdah,4 wa a’azza jundahu wa hazamal ahzaba wahdah, la ilaha illallahu wallahu akbar, Allahu akbar wa lillahil hamd.5
- Artinya:
- “Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang sebanyak-banyaknya, Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Tidak ada tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya, dengan memurnikan agama untuk-Nya, sekalipun orang-orang kafir membencinya. Tidak ada tuhan selain Allah Yang Maha Esa, yang menepati janji-Nya, menolong hamba-Nya, memuliakan tentara-Nya, dan mengalahkan golongan musuh sendirian. Tidak ada tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah.”
Hukum Bacaan Takbiran
- Takbiran Idul Fitri hukumnya adalah sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan.
- Waktu takbiran dimulai sejak terbenamnya matahari pada malam 1 Syawal hingga menjelang pelaksanaan shalat Idul Fitri.
- Takbiran dapat dilakukan di masjid, mushola, rumah, atau di jalan menuju tempat shalat Idul Fitri.
- Tidak ada ketentuan khusus mengenai panjang atau pendeknya bacaan takbiran. Kedua lafadz di atas, baik yang utama maupun yang lebih lengkap, diperbolehkan untuk dibaca.
Makna Mendalam Lafadz Takbiran
- Allahu Akbar Kabira:
- Mengagungkan Allah SWT dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.
- Menyadari kebesaran dan kekuasaan Allah SWT yang meliputi segala sesuatu.
- Walhamdulillahi Katsira:
- Memuji Allah SWT dengan pujian yang sebanyak-banyaknya.
- Menyadari rasa syukur atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan Allah SWT.
- Wa Subhanallahi Bukratan wa Ashila:
- Mensucikan Allah SWT pada pagi dan petang hari.
- Menyadari bahwa Allah SWT adalah Maha Suci dari segala kekurangan dan cela.
Kesimpulan
Takbiran Idul Fitri adalah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dihidupkan. Baik lafadz takbiran yang utama maupun yang lebih lengkap, keduanya diperbolehkan untuk dibaca. Dengan mengumandangkan takbir, kita mengagungkan nama Allah SWT dan menyatakan rasa syukur atas segala nikmat-Nya.